Misteri Mayat Bayi Dikirim Lewat Ojol, Hasil Hubungan Sedarah

Warga Jalan Ampera, Medan Timur, Sumatera Utara, digemparkan dengan penemuan mayat bayi di dalam tas yang dibawa seorang pengendara ojek online (ojol), Kamis (8/5/2025). Kasus ini sempat viral di media sosial dan kini terungkap fakta mengejutkan: bayi tersebut adalah hasil hubungan inses antara kakak beradik, R (24) dan NH (21), warga Medan.

Keduanya kini telah diamankan oleh Polrestabes Medan. Kasus ini tidak hanya mengejutkan publik karena cara menyembunyikan jenazah bayi yang tidak manusiawi, tetapi juga karena fakta hubungan terlarang di baliknya.

Tak Serumah Tapi Sering Bertemu
R dan NH diketahui tidak tinggal dalam satu rumah. Namun, R kerap mengunjungi adiknya hingga akhirnya keduanya menjalin hubungan layaknya suami istri. Dari hubungan ini, NH pun hamil.

Lahir di Barak, Bayi Sakit dan Meninggal

NH melahirkan bayi tersebut secara sembunyi-sembunyi di sebuah barak di kawasan Belawan pada 3 Mei 2025. Sang bayi sempat hidup namun mengalami sakit pada 7 Mei. Pasangan sedarah ini panik dan membawa bayi ke RS Delima, yang kemudian merujuk ke RS Pirngadi karena kondisi prematur dan gizi buruk.

Namun, karena takut kehamilannya terbongkar, NH tak melanjutkan perawatan dan kembali ke barak. Sayangnya, bayi tersebut meninggal dunia.

Mayat Bayi Dikirim Lewat Ojol, Tujuannya… Masjid
Dalam kondisi panik, keduanya mencari cara untuk membuang jenazah sang bayi. Mereka pun memesan ojol dan menaruh mayat ke dalam tas, berdalih isinya makanan dan minuman. Pengemudi ojol berinisial MYA datang dan diminta mengantar paket ke Jalan Ampera.

Sesampainya di tujuan, NH mengarahkan MYA untuk menyerahkan tas itu ke marbot masjid, yang lokasinya berdekatan dengan area pemakaman. Kecurigaan muncul setelah tas dibuka — ternyata berisi mayat bayi. Polisi pun turun tangan dan melakukan penyelidikan.

Polisi Dalami Dugaan Inses, Tes DNA Segera Dilakukan
Kapolrestabes Medan melalui keterangan resmi menyebutkan bahwa pihaknya telah mengamankan R dan NH. Dugaan hubungan inses masih terus diselidiki, termasuk dengan tes DNA untuk memastikan status biologis sang bayi.

Kasus ini mencuatkan kembali pentingnya perhatian terhadap isu kekerasan seksual dalam keluarga dan edukasi moral di masyarakat. Polisi memastikan proses hukum akan berjalan tegas dan transparan.

“Ini bukan hanya soal pelanggaran hukum, tapi juga soal nilai-nilai kemanusiaan yang rusak,” ujar seorang petugas yang terlibat dalam penyelidikan.

Kasus ini masih dalam pengembangan, dan publik menantikan kejelasan serta keadilan untuk korban yang tak berdosa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *